Penjelasan pimpinan Pagar Nusa Banyuwangi yang viral di medsos. (ft/ist)

SURABAYA | duta.co – Anggota Pagar Nusa dikabarkan mau masuk ke Kabupaten Banyuwangi, ini menyusul terjadinya bentrok antara oknum PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) dengan anggota Pagar Nusa (PN).

“Saya mendengar teman-teman dari berbagai daerah, sudah dalam perjalan menuju Banyuwangi,” demikian kabar yang masuk ke duta.co, Rabu (09/3/22).

Hari ini juga, secara cepat, beredar himbauan pimpinan Pagar Nusa Banyuwangi, agar anggota Pagar Nusa mengurungkan niatnya berdatangan ke Bumi Blambangan.

“Kami atas nama pimpinan Cabang Pagar Nusa Banyuwangi, menginstruksikan kepada seluruh anggota Pagar Nusa Banyuwangi, untuk menahan diri agar tidak ada gesekan yang lebih besar,” jelasnya.

Dan lanjutnya, “Kami memohon untuk anggota di luar Banyuwangi tetap menahan diri, tidak datang ke Kabupaten Banyuwangi, agar keadaan bisa lebih kondusif. Kami mohon dengan sangat untuk rentetan kasus, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib,” demikian video pendek berdurasi 1 menit 05 detik yang terbaca duta.co ini.

Di jagat medsos juga beredar kronologis kejadiannya. Temanya jelas, “PERKEMBANGAN SITUASI DENGAN TERJADINYA PERKELAHIAN ANGGOTA PSHT (PERSAUDARAN SETIA HATI TERATE) DENGAN ANGGOTA PAGAR NUSA DI KAB. BANYUWANGI”. FAKTA-FAKTA :

Pertama, Pada hari Selasa-Rabu tanggal 08-09 Maret 2022 sekitar pukul 16.20 s/d 08.00 Wib, bertempat di Dsn. Sukomukti Ds. Sukorejo Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi telah terjadi aksi perkelahian antara anggota PSHT dengan anggota Pagar Nusa yang mengakibatkan rumah milik Sdr. Khozin (Pelatih Pagar Nusa Ranting Sukorejo) rusak di lempar batu. Dan diduga dilakukan oleh oknum kelompok perguruan PSHT sekitar 50 orang.

Adapun rangkaian kegiatan sbb : Pukul 16.20 WIB, Anggota PSHT mendatangi rumah Sdr. Khozin (pelatih Pagar Nusa PAC Bangorejo) saat itu juga ada anggota Pagar Nusa yang berada di area rumah Sdr. Khozin, selanutnya terjadi cekcok dan bentrok fisik, akibat kejadian tersebut, satu orang anggota PSHT luka di kepala terkena sajam a.n Sdr. Wagirin (40 tahun alamat Dsn Pancer Ds Sumberagung Kec. Pesanggaran) dan genteng rumah milik Sdr. Kozin (Pelatih Pagar Nusa) pecah.

Pukul 17.30 WIB, mengetahui ada anggota PSHT (konon pernah jadi anggota PN)  yg terluka kemudian warga PSHT lainya kurang lebih 100 orang bergerak menuju Kampung Pancer Ds. Sumberagung Kec Pesanggaran, dikarenakan anggota PSHT yang dibacok merupakan anggota Pagar Nusa warga Pancer.

Pukul 18.00 WIB, Anggota PSHT tiba di kampung Pancer kemudian membakar padepokan Pagar Nusa. Pukul 18.15 WIB, AKP Subandi, SH (Kapolsek Pesanggaran), Kapten Kav Makali ( Danramil 0825/11 Pesanggaran ) tiba di lokasi yang selanjutnya menghimbau agar massa PSHT tidak anarkis dan supaya permasalahan ini di serahkan ke penegak hukum.

Pukul 20.30 WIB, Massa PSHT sekitar 500 orang berkonvoi dari Pesanggaran sambil membawa pentungan menuju rumah Sdr. Kozin (Ketua PN Bangorejo) guna melakukan serangan balasan. Pukul 20.42 WIB, Massa PSHT tiba di perbatasan Ds. Sukorejo Kec. Bangorejo.

Pukul 20.50 WIB, Massa PSHT masuk ke dalam perkampungan Dsn. Sukomukti Ds. Sukorejo Kec. Bangorejo melewati blokade aparat dalam rangka mencari rumah Sdr. Kozin (Pagar Nusa Bangorejo). Pukul 21.20 WIB, Sebagian massa PSHT keluar dari perkampungan.

Pukul 21.55 WIB, Kapolresta Banyuwangi, Dandim 0825/Banyuwangi dan Dan Lanal Banyuwangi melaksanakan dialog dengan Sdr. Yudi (Warga Tingkat II PSHT Wilayah Banyuwangi selatan) yang intinya bahwa: Pihak PSHT meminta pelaku penganiayaan terhadap warga PSHT an. Wagirin, 40 tahun, alamat Dsn. Pancer Ds. Sumberagung Kec. Pesanggaran (Luka Bacok) segera di tangkap untuk meredam emosi warga PSHT.

Lalu, Pihak Polresta Banyuwangi akan segera menangani permasalahan ini, dan meminta para sedulur (warga PSHT) menahan diri serta menarik massanya dari lokasi. Pukul 22.10 WIB, Massa dari PSHT yang melakukan sweeping di Dsn. Sukomukti Ds. Sukorejo Kec. Bangorejo dan dihadang oleh massa dari Pagar Nusa, akibat bentrok tersebut terdapat 4 (Empat) unit kendaraan diduga milik massa PSHT yang rusak. Sepeda Kawasaki KLX, Honda Beat. Jupiter MX.. Honda Scoopy.

Pukul 22.25 WIB, Kapolresta Banyuwangi didampingi Dandim 0825/Banyuwangi dan Dan Lanal Banyuwangi mengambil apel kesiapan aparat untuk segera membendung kejadian bentrok di tengah kampung dan selanjutnya aparat keamanan (TNI/Polri) menuju lokasi bentrok dengan menyekat kedua kubu.

Pukul 23.10 WIB, Massa dari kedua belah pihak dapat diredam setelah dilakukan dialog, selanjutnya massa Pagar Nusa tetap bertahan di sekitar lokasi dengan alasan khawatir terjadi serangan fajar dan kelompkok PSHT juga tetap bertahan di dekat lokasi dan TNI/Polri siaga di TKP.

Pukul 07.00 Wib, hingga saat ini situasi masih dinyatakan siaga di simpang empat Desa Sukorejo Dusun Sukomukti. Dengan antisipasi akan jadinya saling serang dari kedua pihak. “Kini tengah dilakukan upaya lidik dan Pulbaket serta penggalangan terhadap pihak-pihak terkait perselisihan antara Kelompok Pagar Nusa dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang dipicu beredarnya Video Viral di media sosial,” demikian sumber duta.co. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry