PEMBUKAAN. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari Kepala Kantor Bea Cukai Sidoarjo Pantjoro Agoeng, perwakilan Kejari Kota Mojokerto, Kepala UPT BLK Mojokerto Agus, dan dari BPJS Ketenagakerjaan serta Kepala DPMPTSP Naker Haryana Dodik Murtono saat pembukaan pelatihan Keterampilan. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Sebanyak 300 pencari kerja (pencaker) mengikuti Peningkatan Keterampilan Kerja Pelatihan Berbasis Kompetensi yang diselenggarakan Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Naker) Kota Mojokerto.

Selain Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, acara pembukaan yang digelar di lantai 4 gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Mojokerto, Selasa (20/9/2022 juga dihadiri Kepala Kantor Bea Cukai Sidoarjo, Pantjoro Agoeng, perwakilan Kejari Kota Mojokerto, Kepala UPT BLK Mojokerto Agus, dan dari BPJS Ketenagakerjaan serta Kepala DPMPTSP Naker Haryana Dodik Murtono.

Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, mengungkapkan, angka pengangguran terbuka di Kota Mojokerto berdasarkan data BPS sebanyak 4.700 orang. “Jadi 300 yang mengikuti pelatihan peningkatan keterampilan ini merupakan yang terpilih,” ujarnya.

Untuk itu, wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini berpesan agar peserta pelatihan mengikuti sungguh-sungguh sampai selesai pelatihan yang dilaksanakan selama 25 hari supaya mendapatkan Sertifikat BNSP.

“Keterampilan tambahan berbasis kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat merupakan tiket untuk mendapatkan pekerjaan. Kalau ikut pelatihan tidak sampai tuntas maka tidak akan mendapatkan sertifikat,” tandasnya.

Dengan bernodalkan keterampilan berbasis kompetensi, kata dia, pencaker tidak harus menjadi karyawan tapi ada peluang menjadi wirausaha.

Ia mengatakan, dalam 2 tahun ini Pemkot Mojokerto sudah memberikan pelatihan, modal usaha dan membentuk koperasi dengan jenis usaha yang sama. Sudah ada 3.000 lebih yang mendapatkan pelatihan dan yang sukses berjumlah 1.900.

“Artinya, pekerjaan tidak harus dilamar. Kita juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri asal memiliki keterampilan atau kompetensi,” katanya.

“Jadi ada dua jalan, memiliki keterampilan menjadi tiket untuk mendapatkan pekerjaan atau menjadi wirausaha,” imbuhnya.

Masih kata Ning Ita, ada 10 bidang keterampilan yang akan diajarkan kepada peserta pelatihan. Semuanya memiliki peluang pekerjaan di masa kini dan ke depan. “Artinya, ilmu yang akan didapat tidak akan sia-sia. Minimal 90% alumni BLK akan mendapatkan pekerjaan,” tegasnya.

Sedangkan Kepala DPMPTSP Naker Haryana Dodik Murtono mengatakan, tujuan dari pelatihan yakni menurunkan angka pengangguran di Kota Mojokerto.

“Selain itu, untuk meningkatkan potensi di Kota Mojokerto melalui ilmu pengetahuan dan keterampilan,” ujarnya.

Pelatihan dimulai dari 20 September hingga 24 Oktober dengan istimasi selama 25 hari. “Pelatihan dilaksanakan di UPT BLK Mojokerto, SMKN 1, dan SMKN 2,” imbuhnya. (ywd)