Pekerja di Pabrik Sun Paper Source Menyiapkan Jumbo Rolls untuk Diekspor  (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Terlepas dari berbagai sentimen negatif yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2023, mulai  ancaman resesi hingga melemahnya ekonomi dunia, industri pulp dan kertas Indonesia masih diyakini akan mengalami pertumbuhan positif di tahun 2023.

PT Sun Paper Source jadi salah satu produsen tisu yang menunjukkan kinerja positif di sepanjang tahun 2022. PT Sun Paper Source mencatat pertumbuhan double digit, yakni di angka 13,4 persen.

Menurut Direktur Komersial Sun Paper Source Jovita Christin Wijaya salah satu faktor yang membuat peningkatan kinerja Sun Paper Source di antaranya adalah karena banyak negara yang mulai membuka pembatasan sehingga peluang ekspor menjadi semakin luas.

“Selain itu, kegiatan marketing yang kami lakukan baik di dalam maupun luar negeri cukup efektif sehingga mendongkrak pertumbuhan Sun Paper Source tahun 2022,” ungkapnya.

Pada kuartal keempat tahun 2022 Sun Paper Source sukses mencatatkan pertumbuhan sebesar 37% jika dibandingkan kuartal yang sama pada tahun 2021. Angka tersebut menjadi modal bagi Sun Paper Source untuk semakin optimis dalam mengarungi tahun 2023.

Tak hanya pasar ekspor yang bertumbuh, pasar dalam negeri juga mengalami pergerakan yang positif. Terbukti, sepanjang Januari-Desember 2022, Sun Paper Source berhasil mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan 49,5 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021.

COO PT Sun Paper Source William Yaury menuturkan keberhasilan ini tak lepas dari pertumbuhan industri pariwisata yang meroket di tahun 2022. “Meningkatnya Industri pariwisata juga memberikan dampak positif, sehingga membuat demand tissue semakin meningkat untuk pasar lokal,” ujarnya.

Tahun 2022 industri pariwisata Indonesia memang mengalami lonjakan eksponensial. Berkaca dari data BPS, hingga Oktober 2022 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) meroket hingga mencapai 3,92 juta kunjungan. Jumlah ini telah melebihi target batas atas yang telah ditargetkan oleh Kemenparekraf sebesar 3,6 juta.

Selain bertumbuhnya sektor pariwisata, kebijakan pemerintah yang kembali membuka pembatasan juga memberikan multiplier effect positif bagi perekonomian Indonesia.

“Dengan dibukanya pembatasan, aktivitas masyarakat kembali normal, mobilitas juga meningkat. Ditambah dengan lifestyle masyarakat yang kini lebih concern dengan higienitas, membuat kebutuhan tisu juga terdongkrak. Ini menjadi salah satu pemicu pertumbuhan Sun Paper Source di pasar lokal,” paparnya.

Pihaknya juga semakin optimis dengan raihan pertumbuhan yang semakin mentereng di tahun 2023. Pasalnya, Menteri Sandiaga Uno telah mematok target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2023 dapat tercapai 7,4 juta dan wisatawan nusantara mencapai 1,2 – 1,4 miliar pergerakan. Otomatis, ini akan semakin merangsang pertumbuhan pasar lokal, terutama di sektor tisu retail dan AFH.

“Kami optimis, apalagi di Q1 ini cukup bergairah mengingat ada 2 hari besar yang akan kita lalu, yakni tahun baru Imlek dan juga Ramadan,” ujar William.

Menyambut ramadan tahun ini, Sun Paper Source jauh lebih optimis. Pasalnya, Sun Paper Source telah sukses berinovasi dengan memberikan kepastian rasa aman dalam menggunakan produknya. Setelah sukses meraih berbagai sertifikasi dalam dan luar negeri, terbaru mereka telah mengantongi sertifikasi halal dari MUI.

“Harapannya ketika puasa saudara-saudara kita bisa jauh lebih merasa aman karena produk kami yang sudah tersertifikasi halal. Dengan begini, kami jauh lebih siap menyongsong 2023 dengan penuh optimistis,” pungkas William. imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry