PAPARAN : (ki-ka) Rektor Unisma Prof Dr Masykuri Bakrie MSi. Dan Drs Dede Achmad Rifa'ai MA membagikan trik khusus membuka peluang kerjasama dengan negara anggota organisasi kerjasama Islam (OKI) (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co -Universitas Islam Malang (Unisma) mencanangkan 2019 nanti arah ekspansi ke negara-negara Timur Tengah dan Eropa. Guna menyukseskan program tersebut diundang asisten khusus untuk Presiden untuk Timur Tengah guna berbagi pengalaman serta memberikan trik menjalin kerjasama dengan dunia arab.

Disampaikan Rektor Unisma Prof Dr Masykuri Bakrie MSi. bahwa selama ini kampus hijau ini gencar melakukan ekspansi nasional maupun internasional. Di kancah luar Indonesia sendiri, kampus kebanggan warga NU ini telah menjalin kerjasama dengan 24 negara.

“Namun agar lebih fokus dan hasil yang optimal, di tahun 2019 nanti  ekspansi akan kami arahkan ke negara-negara di Timur Tengah dan Eropa,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Unisma ini menyampaikan hal tersebut pada acara seminar ‘Optimilisasi Perguruan Tinggi dalam Mempererat Posisi Indonesia dalam Kerjasama dengan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah dan Negara Organisasi Kerjasama Islam’ yang diselanggarakan di gedung Usman Bin Affan lantai 7, komplek perkuliahan Unisma, Senin (12/11).

Lebih lanjut Prof Masykuri mengatakan pula, bahwa ekspansi Unisma sebelumnya telah merambah ke Asia. Bahkan kampus besar ini telah merancang Program Pengalaman Lapangan (PPL) ke luar negeri, yang terdekat ke Brunai.  Saat Rektorat bertandang ke negara Petro Dollar ini, ada tantangan langsung dari Sultan Hassanal Bolkiah yang akan menanggung biaya hidup dan diberikan fasilitas khusus serta uang saku bagi mahasiswa atau pun dosen Unisma yang berminat belajar disana.

Sedangkan di universitas ternama di Thailand, kampus mutikultural ini dipersilahkan membuka program double degree, 1 tahun menempuh kuliah di Unisma, 2 tahun disana, dengan iming-iming mendapat 2 ijazah sekaligus.

Drs Dede Achmad Rifa’ai MA membagikan trik khusus membuka peluang kerjasama dengan negara anggota organisasi kerjasama Islam (OKI).

“Timur Tengah sendiri jauh lebih aman indah dari yang diberitakan, contohnya Dubai kota Kosmopolitan dengan peluang kerja yang luas, dengan gaji minimal 15 Juta rupiah per bulan. Di Yordan dengan ibukotanya Amman terkenal megah dan aman tidak ada konflik. Demikian halnya dengan Doha di Qatar, juga Riyad di Arab Saudi,” papar pria kelahiran Malang ini.

Dede Achmad sebelum beranjak meninggalkan Unisma berpesan, jika ingin ekspansi ke negara-negara OKI, hendaknya siapkan SDM profesional yang handal, terutama penguasaan bahasa Arab atau Prancis. Kenali budaya dan hukum yang berlaku disana, karena sekali ketahuan melakukan zina muhson akan langsung dijatuhi hukum mati, termasuk memiliki jimat yang berarti syirik menyekutukan Allah.

“Jangan umbar senyum, karena kalau disana akan dianggap suka. Dan yang tak kalah penting, penuhi kualifikasi standart kerja di negara setempat,” tutupnya. (dah)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry