Tim masih melakukan pencarian korban bocah hanyut dan kondisi genangan air di lingkungan Polaman, Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri.(ft/Budi Arya)

KEDIRI | duta.co — Tragedi yang menimpa dua bocah laki-laki asal Desa Sumberagung, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri yang terseret arus air selokan di depan RSUD Gambiran, Jalan Kapten Tendean, Kota Kediri, Sabtu petang (25/3) mulai menemukkan titik terang.

Indun Munawaroh, Kepala BPBD Kota Kediri, menegaskan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Basarnas Trenggalek untuk melakukan pencarian.

“Dari 2 korban, masing-masing berusia 4 bulan dan 10 tahun, masih satu ditemukkan. Yakni, korban yang berusia 4 bulan,” kata Indun, Minggu siang (26/3).

Menurutnya, tim yang terlibat melakukan pencarian terdiri dari beberapa unsur. Mulai, Basarnas, BPBD dan dibantu relawan lainya.

“Kami memulai pencarian sesuai SOP, yakni mulai 7 hari terhitung hari ini. Kalau pun tidak membuahkan hasil, pencarian korban bocah berusia 4 bulan akan dihentikkan,” ucapnya.

Indun juga menjelaskan, berdasarkan assessment BPBD, awalnya sepeda motor yang dinaiki Pasangan Suami Istri (Pasutri), Hendri dan Sulastri, bersama kedua anaknya mogok di Jalan Kapten Tendean.

Usai dibantu warga, sepeda motor bisa diperbaiki. Ketika mereka hendak melanjutkan perjalanan pulang ke Wates berjalan melewati jembatan di sekitaran RSUD Gambiran dengan kondisi ada genangan air, posisi ibu korban terlalu ke pinggir.

“Dari situ, diduga ibu korban terpeleset bersama kedua anaknya dan masuk ke selokan. Hendri suami korban dan warga mencoba membantu, namun hanya berhasil menyelamatkan Sulastri. Sedangkan, dua anaknya terseret arus yang deras,” pungkasnya.

Sejumlah Wilayah Tergenang Air

Hujan yang mengguyur Kota Kediri sejjak Sabtu (25/3) sampai Minggu (26/3), mengakibatkan sejumlah wilayah Kota Kediri. Salah satunya wilayah Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri.

Pantauan duta di lapangan, kondisi terparah akan genangan air berada di lingkungan Polaman, Kelurahan Manisrenggo, di mana, air sungai setempat tidak mampu menampung hingga meluber ke jalan.

Adapun ketinggian debit air yang meluber berkisar 0,5 meter. Kondisi ini jelas menggangu sejumlah akses jalan di sejumlah perumahan lantaran tidak bisa dilalui akibat dampak genangan air tersebut.

“Pastinya, kami terus melakukan monitoring dan berkoordinasi menyikapi hal ini. Tujuanya, apabila hujan tiba dengan intensitas tinggi tidak terjadi lagi luapan air,” kata Indun Munawaroh, Kepala BPBD Kota Kediri. (bud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry