MOJOKERTO | duta.co – Sebanyak 150 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang makanan dan minuman mengikuti Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Keamanan Pangan. KIE diselenggarakan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) kota Mojokerto selama dua hari, Senin – Selasa (29-30/11/2021) di Hotel d’Resort jalan Bypass.

Dalam sambutannya Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, sebanyak 150 yang hadir, sebelumnya telah mengikuti program inkubasi wirausaha bidang makanan. “Ilmu yang telah didapatkan selama beberapa hari sebelumnya ini diharapkan ilmu tersebut manfaat,” harapnya.

Agar lebih manfaat untuk bisa menghasilkan secara ekonomi, KIE Panganan Aman dalam rangka mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah terkait standart keamanan pangan. “Makanan dan minuman yang diproduksi bukan untuk panjenengan nikmati secara pribadi tapi tujuannya adalah dijual, untuk dinikmati oleh konsumen,” imbuhnya.

Agar memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah, lanjutnya, maka harus kategori makanan minuman yang aman. “Ilmunya panjenengan dapatkan dari BPOM sebagai narasumber,“ katanya.

Dijelaskan Ning Ita, sapaan akrab wali kota, program inkubasi wirausaha bidang makanan dan KIE makanan aman yang dipasarkan ini, pertama dalam rangka mendukung program prioritas pemerintah kota Mojokerto, yaitu kota Mojokerto sebagai kota pariwisata.

Yang kedua, membangkitkan perekonomian Kota Mojokerto melalui UMKM yang berdaya saing. “Dua program prioritas ini bisa dikatakan sukses atau berhasil apabila diukur dari produk-produk yang dihasilkan ini adalah produk yang mampu meningkatkan ekonomi dan juga menumbuhkan perekonomian kota Mojokerto secara maksimal,” jelasnya.

Jika produk pangan dipasarkan secara massal maka yang dilihat pertama adalah, satu sudah ada Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT) karena ini tanda keamanan. Yang ke dua rasanya dan yang ke tiga harganya. “Rasanya enak atau tidak, kemudian harganya pantas tidak untuk kualitas rasanya,” Imbuhnya.

Kemudian, lanjutnya, juga strategi dalam pemasarannya. “Saya kira untuk strategi pemasaran, sarana pemasaran pemerintah siap untuk mendampingi. Apakah akan dijual langsung melalui pusat-pusat produksi UMKM yang sudah disediakan ataukah dijual melalui e-market place atau online,” ujarnya.

Selanjutnya nanti tidak hanya pirt ke depan, juga harus ada sertifikasi halal. “Sekarang diberi pendampingan dulu. PKP ini syarat untuk mendapatkan PIRT. Setelah itu nanti panjenengan kita dampingi berproses untuk mendapatkan sertifikasi halal,” pungkasnya. ywd

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry