Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati (tengah) saat pembukaan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di Madiun, Senin (27/3/2023). DUTA/ist

MADIUN| duta.co – Sebanyak 13 sekolah di Kota Madiun menjadi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Jumlah itu setelah ada tambahan dua sekolah yakni SMPN 4 dan SMPN 8 Kota Madiun yang dilaunching Ketua Tim Penggerak PKK Kota Madiun,  Yuni Setyawati Maidi, Senin (27/3/2023).

SSK dibentuk untuk mewujudkan tujuan Progam Bangga Kencana lewat pengembangan pendidikan kependudukan melalui jalur pendidikan formal sekaligus sebagai upaya penguatan materi kependudukan dan keluarga berencana di lingkungan sekolah di Kota Madiun.

Yuni Setyawati mengatakan Kota Madiun saat ini sedang mengalami bonus demografi dengan perbandingan 2 banding 1 sehingga diperlukan penguatan pengetahuan kependudukan terutama kepada remaja sebagai generasi penerus di era ini.

“Jangan sampai di Kota Madiun ini ada pernikahan dini, maka dari itu Bapak Walikota Madiun getol sekali mengajak Dinkes, Kemenag dan Dinas Pendidikan untuk mempersiapkan anak-anak dan remaja melalui SSK agar para remaja ini paham dan bisa mempersiapkan kehidupan berumahtangga dan tidak menjadi catin yang gagal,” ujarnya.

Diharapkan sinergitas program penambahan wawasan kependudukan melalui pendidikan jalur formal SSK dengan menggandeng Kemenag dan Dinas Pendidikan bisa memberikan pendampingan kepada anak-anak tentang pentingnya wawasan kependudukan untuk menghindari pernikahan dini di Kota Madiun.

“Saya paham anak-anak ini, rasa ingin tahu, rasa ingin mencoba sedang tinggi-tingginya. Karena itu semua pihak bisa mendampingi, memberikan sosialisasi dan pemahaman agar jangan sampai di Kota Madiun ini ada anak yang menikah dini karena masa Pubertas,” imbau Yuni Maidi.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati, mengatakan institusi pendidikan merupakan mitra strategis dalam mewujudkan tujuan program Bangga Kencana.

Semakin banyak SSK yang terbentuk di Kota Madiun maka semakin banyak remaja yang memahami tentang isu-isu kependudukan dan stunting.

Salah satu peran dari program SSK adalah Pelajar Penting, yaitu Pelajar Peduli Stunting. Tujuannya adalah agar remaja bisa menjadi generasi yang sehat, cerdas dan ceria; mengenali isu kependudukan dan stunting; menyebarluaskan informasi tersebut ke keluarga, teman dan lingkungan terdekat; serta memahami betul literasi digital agar tidak termakan hoax.

“Kita berharap lingkungan sekolah ini, baik guru dan murid bisa memahami isu-isu kependudukan karena perubahan perilaku itu susah sekali. Nah kalau bisa diintegrasikan melalui SSK dan Pelajar Penting, bukan tidak mungkin kita bisa mewujudkan cita-cita bersama yaitu mewujudkan generasi emas,” ungkap Erna. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry