PROBOLINGGO | duta.co – Sebanyak 12 warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo secara sukarela menyerahkan diri ke Polres Kabupaten Probolingg, Jumat (22/1/2021).
Mereka merupakan orang yang diketahui turut ikut andil dalam pengambilan paksa jenazah Covid-19 di RSUD Waluyo Jati Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo pada Sabtu (16/1/2021) lalu.
Dalam konferensi pers di Mapolres Probolinggo, Jumat (22/1/2021), Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan mengatakan, saat ini keduabelas orang tersebut untuk sementara ditetapkan sebagai saksi.
“Sudah kami lakukan permeriksaan dan saat ini masih berstatus menjadi saksi, nanti akan kami cocokkan kembali dengan alat bukti yang ada untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab dalam kasus ini,” jelas Ferdy.
Ferdy menjelaskan, saat ini kasus tersebut masuk ke dalam Undang-Undang Kekarantinaan dan bukan kasus perusakan karena kerusakan yang ditimbulkan bukan karena kesengajaan, melainkan karena banyaknya gerombolan orang sehingga berdesakan dan mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas.
Diketahui dalam pengambilan paksa jenazah Covid-19 tersebut, diperkirakan ada ratusan warga yang mendatangi RSUD Waluyo Jati.
“Jadi banyaknya warga tersebut lantaran ada yang ikut-ikutan, ada yang hanya ingin tahu saja. Ke-12 orang ini secara sukarela datang ke Mapolres untuk mempertanggunjawabkan perbuatannya setelah kami himbau,” terang Kapolres.
Sementara itu, keponakan jenazah pasien Covid-19, Baiki Muhammad mengaku sangat menyesal atas kejadian tersebut.
Dirinya menyebut peristiwa itu terjadi bukan secara sengaja, melainkan secara spontan dari masyarakat Desa Kalibuntu sendiri.
“Kami dari keluarga almarhumah Umi Rodiyah meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang dirugikan. Kami siap mematuhi segala proses hukum yang sudah ditetapkan oleh pihak kepolisian. Dan tentunya kami menghimbau agar tidak ada lagi kejadian serupa serta berjanji tidak akan mengulanginya kembali,” tandasnya. hul
