DEKLARASI : Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menandatangani Deklarasi Bersama Kota Mojokerto Bebas TB di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Mojokerto, Selasa (21/3). DUTA /YUSUF

MOJOKERTO –  SSR Community TB Care ‘Aisyiyah Kota Mojokerto  menyatakan  dari 1.411 rumah warga Kota Mojokerto yang didatangi, sebanyak 10 persen diduga menderita TB (tuberkulusis). SSR Community TB Care ‘Aisyiyah merupakan program yang dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah dalam rangka penanggulangan penyakit TB. Salah satunya dengan program “Ketuk 1.000 Pintu”.

“Sampai saat ini sudah ada 1.411 rumah yang diketuk pintunya. Dan dari jumlah tersebut, terdapat 135 orang suspect atau penderita TB yang sudah dirujuk ke puskesmas.Dari data yang diperoleh SSR Community, hampir 10 persen rumah yang didatangi ternyata suspect menderita TB, ” Tatik Lutfiati, ketua SSR Community TB Care ‘Aisyiyah saat deklarasi Kota Mojokerto Bebas TB, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Mojokerto, Selasa (21/3).

Program ini sudah dimulai pada tanggal 7 Maret 2017 dan berakhir pada tanggal 20 Maret 2017. Dengan melibatkan 43 kader, selama kurun waktu 2 minggu tersebut, kader mengetuk dari satu pintu ke pintu rumah-rumah penduduk di Kota Mojokerto. Para kader menanyakan satu per satu anggota keluarga yang mungkin saja menderita TB.

“Dari jumlah tersebut, 74 di antaranya sudah postif TB dan sudah melaksanakan rujukan ke instansi terkait. Sisanya masih suspect. Suspect artinya, masih terduga menderita TB namun belum menjalani pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan laboratorium, ujar Tatik.

Sedangkan Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus mengatakan, apa yang dilakukan SSR Community TB Care ‘Aisyiyah Kota Mojokerto merupakan salah satu peran masyarakat dalam membangun kesehatan, khususnya masalah TB. “Semakin banyak peran masyarakat, maka penanggulangan penyakit menular semakin cepat,” katanya.

Menurutnya, Kota Mojokerto merupakan kawasan padat penduduk. Mau tidak mau, suka atau tidak suka maka rentan terhadap penularan penyakit, penularannya cepat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan dan SSR Community TB Care ‘Aisyiyah Kota Mojokerto terjadi banyak penderita TB. Terutama di lingkungan kumuh dan LP (Lembags Pemasyarakatan).

“Satu saja yang terkena penyakit TB, maka 10 sampai 15 orang bisa tertular. Sebab penularannya melalui udara. Untuk itu melalui PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 60 menit diarahkan untuk melihat kondisi rumah. Jika ada rumah yang fentilasinya kurang, kita perbaiki,” pungkasnya.  ywd

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry