BANGKALAN | duta.co – Setelah 10 orang karyawan terkonfirmasi positif terpapar virus Corona (Covid-19), Rumah sakit Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Kabupaten Bangkalan langsung meniadakan jam besuk pasien.

”Bukan pembatasan, tapi jam besuk ditadakan,” kata Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Catur Budi, Kamis (17/9).

Dikatakan dia, pada awalnya memang sempat dibuka untuk jam besuk, namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka Direktur Rumah Sakit Syamrabu meniadakan jam besuk pasien.

“Memang sempat buka, ternyata sulit untuk megontrol masyarakat. Kalau sudah buka, masyarakat ngumpul banyak. Akhinya setelah kita pertimbangkan, kita cabut lagi dan ibu direktur yang membuat keputusan untuk tidak memberlakukan jam besuk pasien. Ini untuk menghindari kerumunan,” jelas Catur sapaan akrabnya.

Ketika ditanya sampai kapan jam besuk pasien di RSUD Syamrabu ditiadakan, Catur mengaku tidak tahu. “Ya sampai batas waktu yang belum ditentukan sambil melihat perkembangan. Sebenarnya kita kan tahu, bagaimana untuk menjaga keamanan bersama,” terangnya.

Terkait dengan 10 orang, karyawan RSUD Syamrabau yang terpapar positif Covid-19, Catur menjelaskan, bahwa 10 orang karyawan dan salah satunya adalah tenaga medis setelah RSUD melakukan swab kepada semua karyawan.

“Ibu direktur melaksanakan swab untuk semua karyawan di RSUD Syarambu, kebetulan ada yang sakit, namun ternyata sudah positif, kemudian kita melakukan tracing,” tuturnya.

Dijelaskan Catur, 10 karyawan RSUD Syamrabu Bangkalan yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini dirawat di RSUD Syamrabu. “Mereka dirawat di sini, ya menjalani isolasi di rumah sakit,” pungkasnya. (min)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry