Tahun Baru 2023, Banjir rendam Kabupaten Sampang. Dimana merendam permukiman warga di enam kelurahan dan lima desa. (fathor/duta.co)

SAMPANG | duta.co – Tahun Baru 2023, Banjir rendam Kabupaten Sampang. Dimana merendam permukiman warga di enam kelurahan dan lima desa. Akibatnya, aktifitas di Kabupaten Sampang lumpuh total, termasuk akses kendaraan dari luar Kabupaten Sampang juga terputus.

Baik dari Kabupaten Sumenep dan Pamekasan arah ke Kabupaten Bangkalan dan Surabaya, ataupun sebaliknya.

Pantauan Duta Masyarakat, Banjir mulai menggenangi wilayah Kabupaten Sampang pada Minggu (01/01/2023), sekitar jam 06.00 Wib pagi dan menutup akses jalan raya sekitar pukul 09.00wib hingga semakin tinggi di atas 2meter hingga Minggu malam, sebelum akhirnya surut pada Senin dini hari sebelum adzan Subuh.

Diketahui bersama, banjir di kabupaten Sampang telah terjadi lebih 30tahun terakhir, sebagaimana dijelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang,  banjir terjadi karena hujan deras sehingga Sungai Kali Kemuning meluap.

Artinya, banjir tersebut adalah banjir musiman setiap musim penghujan datang, dan luapan air sungai kemuning yang tidak mampu menampung aliran air hujan dari 4 kecamatan utara Sampang, yaitu dari kecamatan Kedundung, kecamatan Robatal, kecamatan Omben dan dari kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang.

Wilayah kelurahan yang terendam Banjir tersebut meliputi Kelurahan Karang Dalam, Dalpenang, Polagan, Banyuanyar, Gunung Sekar, dan Rongtengah, dan daib6 kelurahan tersebut,  2 kelurahan paling tinggi terendam Banjir hingga atap rumah yaitu kelurahan Dalpenang dan Kelurahan Rong Tengah.

Sementara desa yang terdampak banjir, meliputi Desa Pangelen, Banyumas, dan Paseyan, Kemuning serta empat desa di Kecamatan Jrengik dan 2 Desa di Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang.

Banjir empat desa di kecamatan Jrengik tersebut meliputi empat dusun di Desa Penyepen, satu dusun di Desa Margantoko dan Desa Majengan serta Desa Taman, masing-masing satu dusun.

Banjir ini disebabkan hujan deras di wilayah utara Kecamatan Tambelangan Sampang dan Kecamatan Konang Bangkalan. Sehingga Sungai Konang ini tak mampu menampung debit air.

Dimana juga memutus akses jalan raya di kecamatan Jrengik, yang menghubungkan Kabupaten Sampang dengan Kabupaten Bangkalan. Sebab Ketinggian banjir sekitar 40-60 cm, dan banyak kendaraan yang mogok akibat memaksa menerobos.

Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sampang sudah membuka dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi warga korban banjir.

“Dapur umum kami buka di empat titik dan salah satunya di Kantor Dinsos Sampang,” kata Kepala Dinsos-PPPA Kabupaten Sampang, Fadli, Senin (02/01) siang.

Banjir yang melanda Kota Bahari itu sejak Minggu pagi (01/01) dan hingga Senin siang sekitar pukul 09.15 WIB masih belum surut di semua wilayah. Banjir terjadi akibat hujan deras yang terjadi dalam dua hari terakhir sehingga Sungai Kalikamuning meluap.

Di beberapa perkampungan warga yang dekat dengan aliran Sungai Kalikamuning, antaranya di Kelurahan Dalpenang dan Kelurahan Rong Tengah, ketinggian air mencapai 1 sampai 2 meter lebih, atau hingga atap rumah warga.

Selain membuka dapur umum, Pemkab Sampang juga menyediakan posko terpadu yang melibatkan beberapa unsur, seperti TNI/Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Dinas Sosial dan BPBD.

Menyikapi banjir musiman di Kabupaten Sampang, Berbagi upaya mengurangi volume air telah banyak dilakukan Pemerintah Kabupaten Sampang, dari Normalisasi Sungai, Membuat tebing sungai, Membuat waduk serta meminta bantuan ke Provinsi Jawa Timur hingga Kepada Kementerian. Namun, karena faktor geografis, Banjir di Kabupaten Sampang sulit di hilangkan.(tur)